7 Ways You Sabotage Your Resilience

Resilience helps you bounce back from challenging life events, times of illness, loss, or failure. It has an empowering quality that helps you.

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Implementasi Smart Mobility dan Smart Environment Melalui Inovasi Bus Listrik Transjakarta

Potret Kemacetan di Jakarta (Sumber: Time.com)

Pertumbuhan jumlah penduduk di daerah perkotaan, khususnya di kota besar, menimbulkan berbagai macam masalah, yang salah satunya adalah kemacetan. Salah satu kota besar yang saat ini masih harus menghadapi masalah tersebut, yaitu Jakarta. Berdasarkan penelitian yang berjudul “Global Traffic Scorecard 2021” yang dirilis oleh perusahaan analisis data lalu lintas — INRIX, diketahui bahwa Jakarta berada di peringkat ke-222 dari lebih 1.000 kota di 50 negara di dunia, sebagai kota termacet di dunia dan peringkat ke-2 sebagai kota termacet di Indonesia. Tercatat bahwa, kemacetan yang terjadi di Jakarta telah membuat pengendara kehilangan waktunya selama 28 jam. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor pribadi yang tidak sebanding dengan panjang serta infrastruktrur jalan, berdampak terhadap ketidakmampuan jalan dalam menampung volume kendaraan, terutama pada saat jam-jam sibuk (peak hour), sehingga terjadilah kemacetan. Jika hal tersebut dibiarkan secara terus-menerus, masalah kemacetan di Jakarta tidak akan pernah usai. Oleh karena itu, untuk menciptakan mobilitas yang baik bagi masyarakatnya dan menjadi kota yang cerdas dalam bermobilitas (smart mobility), Jakarta secara perlahan-lahan fokus dalam membenahi transportasi publiknya. Pembenahan tersebut bertujuan untuk menciptakan transportasi publik yang berkelanjutan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

Transportasi publik yang berkelanjutan merupakan transportasi publik yang mempertimbangkan dampak dari transportasi publik itu sendiri terhadap keberlanjutan secara lingkungan serta sosial. Maka dari itu, Jakarta terus berusaha untuk mengoptimalkan penggunaan tenaga listrik dalam transportasi publiknya agar dapat berdampak baik bagi lingkungan. Selain dapat mereduksi kemacetan di Jakarta, tenaga listrik yang digunakan dapat mengurangi emisi karbon dan polusi udara di Jakarta. Hal tersebut penting karena berdasarkan Laporan Air Quality Index (AQI), Jakarta telah menempati peringkat ke-12 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada tahun 2021 — dengan konsentrasi rata-rata PM2.5 tahunan Jakarta pada tahun 2021 sebesar 39,2 g/m³, yang mana berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO) telah melebihi standar normal sebanyak tujuh kali plus melebihi semua target sementara WHO. Di sisi lain, usaha tersebut juga menjadi bukti nyata terkait pemenuhan komitmen dalam menurunkan emisi gas rumah kaca yang selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change. Hal tersebut yang pada akhirnya menjadikan smart mobility berkaitan erat dengan smart environment. Dengan begitu, langkah yang telah diambil oleh Jakarta dalam menciptakan transportasi publik yang berkelanjutan sejalan dengan data smart city index pada tahun 2020 yang diterbitkan oleh Institute for Management Development (IMD) — yang menyampaikan bahwa kemacetan jalan dan polusi udara menjadi prioritas yang urgen di Jakarta.

Bila sebelumnya Jakarta telah memiliki transportasi publik bertenaga listrik, seperti Commuter Line atau yang biasa disebut sebagai Kereta Rel Listrik (KRL). Lalu, terdapat pula Moda Raya Terpadu (MRT) serta Lintas Raya Terpadu (LRT). Pada tanggal 8 Maret 2022, Jakarta kembali menghadirkan transportasi publik bertenaga listrik lainnya, yaitu bus listrik Transjakarta. Tentunya dengan kehadiran bus listrik Transjakarta memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan smart mobility di Jakarta. Hal tersebut karena bus-bus tersebut tetap menggunakan sistem integrasi transportasi publik, menerapkan pembayaran dengan smart card, hingga menerapkan sistem informasi real time. Sistem integrasi transportasi bus listrik Transjakarta dilakukan dengan tetap menghubungkan halte-halte bus listrik Transjakarta dengan transportasi publik bertenaga listrik, seperti KRL, MRT, dan LRT. Penerapan sistem tersebut ditujukan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan mobilitas. Selanjutnya, bus listrik Transjakarta juga menerapkan pembayaran yang sama dengan bus Transjakarta pada umumnya. Pembayaran tersebut tetap menggunakan kartu elektronik (smart card). Penerapan pembayaran dengan sistem tersebut ditujukan untuk memberikan kenyamanan terhadap masyarakat dalam mengakses bus listrik Transjakarta. Kemudian, bus listrik Transjakarta juga telah dilengkapi dengan sistem informasi real time selayaknya bus Transjakarta lainnya. Informasi tersebut dapat diakses oleh masyarakat secara mudah melalui aplikasi ataupun website terkait yang menyediakan informasi real time mengenai jadwal keberangkatan, rute perjalanan, higga alternatif perjalanannya. Penerapan sistem tersebut ditujukan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan menggunakan bus listrik Transjakarta, sekaligus sebagai sarana sosialisasi terhadap masyarakat untuk terus menggunakan bus listrik Transjakarta yang berteknologi canggih.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, smart mobility berkaitan erat dengan smart environment. Lalu, seperti apa kaitan smart mobility dari dihadirkannya bus listrik Transjakarta terhadap smart environment-nya ???. Berdasarkan informasi di atas, telah diketahui bahwa bus listrik Transjakarta menerapkan sistem integrasi transportasi publik. Dengan terdapatnya integrasi antara bus listrik Transjakarta dengan transportasi publik bertenaga listrik lainnya, seperti KRL, MRT, dan LRT tentu dapat semakin menarik minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik bertenaga listrik ketika melakukan mobilisasi. Hal tersebut yang pada akhirnya berkontribusi dalam mengurangi polusi udara di Jakarta. Di sisi lainnya, dengan tingginya minat masyarakat dalam menggunakan bus listrik Transjakarta yang sudah terintegrasi, secara tidak langsung akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sifatnya terbatas. Diketahui pula, bus listrik Transjakarta memiliki tingkat kebisingan 28% lebih rendah (less noise) jika dibandingkan dengan bus diesel. Artinya, dengan kehadiran bus listrik tersebut berhasil dalam mengurangi polusi suara di Jakarta. Kemudian, berdasarkan analisis well-to-wheel terhadap 1.724 Bus Rapid Transit (BRT) dan non-Bus Rapid Transit (non-BRT) Transjakarta, bus listrik tersebut dapat menurunkan sebanyak 50,3% emisi karbondioksida (CO₂). Ditambah lagi, elektrifikasi seluruh armada Bus Rapid Transit (BRT) dan non-Bus Rapid Transit (non-BRT) Transjakarta dapat mengurangi polusi gas buang PM2.5 sebesar 190,4 ton dan NO sebesar 6.804,2 ton secara kumulatif pada tahun 2030 nanti. Selain itu, pengoperasian bus listrik Transjakarta dapat menghemat konsumsi bahan bakar solar per kilometer sebanyak 0,46 liter.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat ditarik benang merah bahwa kehadiran bus listrik Transjakarta turut andil dalam menciptakan Jakarta sebagai kota cerdas. Hal tersebut karena bus listrik Transjakarta telah mengadaptasi dua pilar yang tercakup di dalam konsep kota cerdas, yaitu smart mobility dan smart environment. Secara garis besar, bukti implementasi smart mobility dari hadirnya bus listrik Transjakarta, yaitu menciptakan aktivitas perpindahan orang yang lebih efektif dan efisien — yang ditunjukkan dengan adanya integrasi antar transportasi publik bertenaga listrik serta dapat dipantau secara real time. Sedangkan, bukti implementasi smart environment dari hadirnya bus listrik Transjakarta, yaitu menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat. Hal tersebut karena penggunaan tenaga listrik dapat menurunkan produksi emisi gas karbondioksida, mengurangi polutan pencemar udara (PM2.5 dan NO), mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sifatnya terbatas, hingga mengurangi polusi suara.

Add a comment

Related posts:

How to copy objects in Javascript?

When you are getting started with JS, and you come across assignment operations, you think, “Ah, this easy”. For example, As you were expecting, changing the value of b, doesn’t change the value of…

How does ERP software make your HR management seamless?

ERP Software helps companies manage their human resource (HR) departments efficiently. An ERP system automates many processes related to employee recruitment, training, performance appraisal…

My Life as a child of an immigrant.

After typing those eight words, I exhaled a profound sigh. I am constantly tired of having to feel how I feel. There are many happy days, I am not saying my life as a child of an immigrant is…